Kadang aku menginginkan mimpi-mimpi itu kembali hadir. Bunga
tidur yang indah. Seakan aku menikmati indahnya cahaya diantara kegelapan. Aku
merasa mempunyai harapan meskipun kecil . Dia yang memberiku harapan bersama
mimpi yang ia bawa. Tapi namanya juga mimpi pastilah aku mengalaminya ketika
aku tertidur. Saat aku terbangun, aku
kembali menjalani rutinitas sehari-hari dan menghadapi hatiku sendiri yang
semakin hari semakin membeku. Oh ya aku sedang menyiapkan sebuah lubang. Lubang
yang beeeeeeeesar dan juga dalaaaaaaaaaammmm sekali. Sehingga saat aku
menjatuhkan sesuatu kedalamnya gemanya cukup panjang dan samar. Lubangku sekarang
belum cukup dalam. Tapi ketika lubangku siap, paling tidak aku akan lebih kuat
melangkah kedepan menembus kerumunan manusia bising penuh dengan kebohongan. Ya
bukankah semua orang begitu. Awalnya terlihat ramah, kamu pikir itulah teman
sejati, atau cinta sejati atau kebaikan yang tulus dan lain sebagainya. hahaaa
hidup ini begitu lucu. Tidak ada yang bicara menggunakan hati, semua orang
menggunakan mulut mereka dan mengabaikan hati mereka. Ketika kamu tidak lagi
bermanfaat bagi orang yang kamu anggap sebagai teman atau pacar atau orang yang
memperdulikanmu. Itulah saatnya kamu berbalik mencari papan petunjuk jalan dan
meninggalkan mereka di persimpangan sebelum kamu yang ditinggalkan.
Komentar
Posting Komentar